Siapa yang menyangka harapan hidup Steve Jobs yang meninggal bulan lalu ternyata lebih panjang dua setengah tahun dari vonis dokter. Hal ini terjadi karena dia menerima donor liver dari seorang pemuda korban kecelakaan.
Hal ini diungkapkan James Eason, seorang dokter yang melakukan operasi transplatasi liver Jobs secara diam-diam di Memphis, Tennessee, tahun 2009. Rupanya selain menderita kanker pankreas yang kemudian merenggut nyawanya, Jobs juga mengalami penyakit liver yang parah.
Jobs pertama kali bertemu dengan Eason pada 2008. Eason dapat membantu menyembuhkan penyakit livernya yang sudah mencapai stadium akhir. Pendiri Apple ini kemudian terbang ke Palo Alto pada awal 2009.
Pada bulan Maret 2009, Eason mengabarkan bahwa ada seorang pemuda yang tewas karena kecelakaan, dan livernya tersedia untuk didonorkan. Jobs, dengan kondisi yang sudah sangat mengkhawatirkan, langsung menjalani operasi. Dan operasi itu berhasil.
"Anak-anak Jobs berada di sisinya saat operasi, bersiap mengucap salam perpisahan terakhir," kenang Eason, seperti dimuat harian Daily Mail pada Kamis 2011.
Menurutnya, Jobs sudah begitu dekat dengan kematian bahkan setelah operasi transplatasi yang sebenarnya berlangsung sukses.
Ia mengaku kagum dengan semangat hidup Jobs, yang bahkan setelah operasi masih memperkenalkan iPad, iPhone baru, dan iCloud.
"Saya tak bisa menduga apa saja yang dikerjakannya setelah transplantasi," kata dokter yang bekerja di rumah sakit transplatasi Methodist University.
Setelah transplantasi, Eason masih terus mengawasi perkembangan kesehatan Jobs. Ia pun sangat sedih karena kondisi tubuh pria berdarah Suriah itu sudah sedemikian lemah, sehingga umurnya diperkirakan tak akan lama lagi.
Rupanya, 'perpanjangan' umur selama dua setengah tahun itu membuat Steve Jobs mampu menghasilkan inovasi yang menakjubkan. Selamat jalan Steve Jobs.
Sumber: VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar