Jumat, 18 November 2011

Mangga, Si Manis Kaya Antioksidan

Siapa yang tak kenal mangga? Mangga adalah buah tropis. Bentuknya bulat, warna dagingnya kuning, warna kulit umumnya hijau, dagingnya juga ada yang bersemburat merah dan rasanya manis.

Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica L. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Tanaman ini juga dapat mencapai tinggi 10-40 m.

Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga. Dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain.

Mangga berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, dan telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1.500 tahun silam. Kini, mangga juga tersebar di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah dan berhawa panas. Tapi, ada juga yang bisa tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian hingga 600 m di atas permukaan laut.

Banyak Varietas

Tanaman tersebut tergolong kelompok buah ìbatuî berdaging dengan bentuk, ukuran, warna, dan citarasa (aroma-rasa-tekstur) beraneka. Bentuk mangga ada yang bulat penuh, seperti mangga Gedong, dan bulat panjang, seperti mangga Harumanis dan mangga Manalagi. Mangga Kopek berbentuk bulat pipih, sedang mangga Golek, lonjong.

Kendati bentuk, ukuran, warna, dan citarasa buah mangga beragam. Dari segi gizi semuanya hampir tidak jauh berbeda. Mangga ranum segar mengandung air sekitar 82 persen, vitamin C 41 mg, dan energi/kalori 73 Kal per 100 g.

Pada setiap 100 g mangga muda, mangga yang masih mentah, terkandung air lebih kurang 84 persen, vitamin C 65 mg, dan energi 66 Kal. Energi dalam mangga muda rendah, karena lebih banyak mengandung zat pati, yang akan berubah menjadi gula dalam proses pematangan.

Sebagian besar energi mangga berasal dari karbohidrat berupa gula, yang membuatnya terasa manis. Kandungan gula ini didominasi oleh gula golongan sukrosa. Kandungan gula dalam mangga berkisar 7-12 persen. Namun, jenis mangga manis dapat mencapai 16-18 persen.

Antioksidan

Mangga memiliki banyak varietas. Ada yang menyebutkan, setidaknya terdapat 2.000 jenis mangga di dunia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah mangga ternyata juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Sebab buah ini mengandung zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Metabolisme dalam tubuh sering menghasilkan molekul reaktif yang kemudian dapat menyebabkan peroksidasi lipid, reaksi berantai, dan mengoksidasi komponen sel lainnya seperti DNA dan protein.

Sistem kekebalan tubuh manusia sering tidak kuat untuk menetralkan molekul reaktif. Oleh karena itu, manusia membutuhkan asupan senyawa antioksidan.

Antioksidan sangat berguna untuk melawan zat radikal bebas yang berasal dari zat-zat racun. Antioksidan adalah senyawa yang secara signifikan menghambat atau mengurangi substrat oksidasi dan memerangi aktivitas radikal bebas.

Dengan kata lain, antioksidan adalah senyawa pelindung sel dari efek berbahaya radikal bebas. Dalam tubuh banyak terbentuk radikal bebas sehingga radikal bebas adalah molekul-molekul tak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.

Di dalam tubuh, mayoritas radikal bebas berasal dari proses kimia kompleks saat oksigen digunakan di dalam sel. Radikal-radikal bebas yang secara kimia tidak lengkap tersebut dapat ìmencuriî partikel dari molekul-molekul yang lain.

Ia kemudian menghasilkan senyawa-senyawa abnormal dan membuat reaksi berantai yang dapat merusak sel, dengan menyebabkan perubahan mendasar pada materi genetis dan bagian-bagian penting sel lainnya.

Sederhananya, cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh, sama dengan proses oksigen menyebabkan kertas berubah menjadi kuning atau mentega menjadi tengik.

Beta Karoten

Karoten (baca: beta karoten) dikenal sebagai provitamin A, karena beta-karoten adalah salah satu prekursor terpenting untuk pembentukan vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina pada mata).

Beta-karoten merupakan salah satu zat antioksidan yang terdapat di dalam buah-buahan seperti mangga, wortel dan lain-lain.

Struktur beta-karoten berupa ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal yang berselang-seling. Beta-karoten yang memiliki rantai hidrokarbon berkonjugasi, mengakibatkan warna molekul ini berwarna oranye cerah.

Beta-karoten ialah salah satu jenis karotenoid yang terdapat pada buah atau sayuran yang berwarna oranye dan kuning.

Karotenoid merupakan pigmen yang memberikan warna merah, kuning, dan oranye pada organisme fotosintetik maupun non fotosintetik.

Organisme nonfotosintetik, yaitu hewan dan jamur. Karotenoid dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran. Kandungan karotenoid pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti varietas suatu tumbuhan, bagian tumbuhan yang dikonsumsi, tahap pematangan, kondisi geografis dan pola pengolahan.

Mangga pun merupakan sumber beta-karoten, kalium, dan vitamin C serta E. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A. Beta-karoten (dan vitamin C) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas.

Zat-zat gizi antioksidan itu terkandung melimpah pada buah mangga. Agar kebutuhan akan vitamin A dalam tubuh tercukupi, kita memerlukan asupan makanan yang banyak mengandung vitamin A maupun yang mengandung beta-karoten. 

Sumber: CyberNews

0 komentar:

Posting Komentar