Minggu, 01 Juli 2012

Dongeng, Cara Belajar Paling Praktis

Mungkin Anda masih teringat kisah Puteri Salju atau Gadis Korek Api. Bahkan dongeng klasik itu telah difilmkan dengan berbagai versi. Sayang, tak seperti keabadian cerita dongeng itu, kebiasaan mendongeng justru makin tersingkir. Tergantikan oleh keasyikan bermain Play Station, atau berbagai aplikasi game di komputer.

Orang tua lebih memilihkan permainan ini, daripada harus repot mendongeng. Kesibukan membuat orang tua tidak meluangkan waktu untuk lebih memikirkan dongeng untuk anak. Padahal dongeng dapat menjadi salah satu cara, memberi sentuhan kasih sayang kepada mereka. Saat mendongeng, akan tercipta kedekatan emosional yang menjadi momen tak terlupakan sampai anak tumbuh besar nanti.

Selain itu, dongeng juga bisa meningkatkan keterampilan bicara dan berbahasa anak, dengan mengenalkan kosa kata baru serta struktur kalimat. Pengenalan nilai-nilai moral juga bisa dilakukan melalui kegiatan mendongeng.

Banyak orang tua mengeluhkan tidak bisa mendongeng dan tidak punya banyak cerita. Menurut Mochammad Awam Prakoso, salah satu tokoh pendongeng Indonesia sekaligus pendiri 'Kampung Dongeng', secara naluri sebenarnya manusia suka bercerita dan mendengarkan cerita. Apa pun seharusnya bisa menjadi bahan cerita. Berikut beberapa tips mendongeng dari Awam:

Persiapan
Sebelum mendongeng, siapkan cerita yang menarik dan mengandung pesan moral tentunya. Biasanya, anak usia 3-8 tahun menyukai dongeng tentang binatang, cerita rakyat tradisional, dan cerita tentang orang di sekitarnya. Sedangkan anak usia 9-12 tahun, lebih suka cerita tokoh heroik, penuh tantangan dan bahaya, yang sifatnya lebih realistis.

Bangun suasana
Saat mendongeng, suasana yang menarik juga perlu dibangun agar anak tetap fokus pada cerita. Curi perhatian dari anak dengan pancingan tebak-tebakan, iringan lagu, atau selingan permainan di sela-sela waktu mendongeng. Kegiatan mendongeng akan terasa lebih atraktif, dan orang tua bisa makin intim dengan anak.

Kuasai teknik
Teknik mendongeng memang penting, tetapi Anda juga tak harus terlalu terpaku pada teori. Vokal dan ekspresi wajah, serta posisi saat mendongeng, merupakan teknik yang perlu diperhatikan.

Beri penutup
Karena dongeng merupakan salah satu sarana sosialisasi moral dan budi pekerti, maka setelah mendongeng Anda perlu memberi kesimpulan atas cerita. Anak perlu tahu mana tokoh yang baik dan patut dicontoh, dan mana yang sebaiknya tidak diikuti. 

Sumber: VivaNews

Minggu, 29 April 2012

Rajin Menonton TV, Anak Malas Belajar

Sebaiknya orangtua tidak membiarkan anak mereka terlalu lama menonton televisi. Banyak sisi negatif dari anak yang terlalu sering berada di depan televisi, terlebih kalau jenis tontonan tidak bersifat mendidik.

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang rajin menonton televisi biasanya menjadi malas membaca dan belajar sehingga prestasinya menurun atau lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang menonton.

“Televisi mempunyai sisi positif dan negatif,” kata Direktur Biro Psikologi Persona Medan, Irna Minauli. Menurutnya, ada korelasi negatif antara menonton televisi dengan prestasi akademis dan tingkat kecerdasan. Artinya, semakin sering anak menonton maka semakin rendah prestasi akademisnya. Sebaliknya, semakin jarang mereka menonton maka minat membacanya juga akan semakin besar sehingga prestasi akademisnya akan semakin baik.

“Anak-anak yang kecerdasannya kurang, biasanya akan lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi. Sayangnya, saat ini jumlah jam yang dihabiskan anak Indonesia untuk menonton televisi kelihatannya cukup banyak. Para orangtua tidak menyadari acara gosip atau sinetron yang mereka tonton bersama anak dapat mempengaruhi cara berpikir anak. Apalagi isi sinetron banyak yang tidak rasional,” jelasnya.

Sementara itu, katanya, perilaku bullying yang sering ditampilkan film-film Barat menggambarkan bagaimana anak-anak mengerjai dan bahkan mencelakakan teman yang tidak mereka sukai. “Pada anak laki-laki, perilaku bullying ini lebih nampak karena sering berbentuk kekerasan fisik maupun finansial, misalnya mengompas anak lain,” terangnya.

Pada mereka yang kelas atas, katanya perilaku itu diperparah dengan banyak orangtua yang memberikan gadget pada anak-anaknya sejak dini. Padahal terbukti bahwa banyak game online yang mengandung banyak unsur kekerasan dan pornografi.

“Banyak orangtua tidak menyadari bahwa ketika anak sudah kecanduan games online, itu sama parahnya dengan anak yang kecanduan narkoba. Sulit untuk dipulihkan. Banyak yang menjadi “sakaw” ketika mereka tidak diperkenankan bermain games,” urainya.

Untuk itu, tambahnya, orangtua harus membatasi jadwal tontonan atau jadwal bermain games anak sebelum mereka menjadi kecanduan didepan televisi atau komputernya. “Menonton juga mengurangi keeratan dan komunikasi antar anggota keluarga,” ucapnya.

Sumber: JPNN

Kamis, 26 April 2012

Kenali Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG

Saat mengetahui kabar kehamilan, Anda pasti sudah langsung menebak- nebak jenis kelamin sang bayi kecil. Meskipun bidang kedokteran sudah menemukan USG untuk mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan, tapi USG ini baru dapat dilakukan pada usia kandungan minimal 4 bulan. Ini pun juga bergantung dari posisi bayi dalam rahim.

Tapi sebenarnya Anda dapat mengetahuinya dari perubahan fisik Anda sejak awal kehamilan, seperti di tulis pada Goodhousekeeping. Mulai saat ini coba perhatikan perhatikan perubahan tersebut, tes apakah ia seorang bayi perempuan mungil atau laki- laki.

Bayi laki- laki:

- Perubahan kesehatan
Pada kehamilan dengan jenis kelamin laki- laki, biasanya sang ibu tidak mengalami mual dan keluahan lain di pagi hari atau morning sickness pada tri semester pertama.

Anda juga dapat dengan mudah mengetahuinya dengan membedakan kondisi tangan dan kaki sebelum hamil. Saat hamil, kaki akan terasa lebih dingin, sedangkan tangan lebih mudah kering.

Tes juga dari warna urin, pada kehamilan laki- laki, urin berwarna kuning cerah, namun Anda lebih sering mengalami gangguan sakit kepala.

- Perubahan fisik
Saat hamil, anda akan merasakan tambahan beban pada bagian depan, dan perut berbentuk bulat ke depan. Sedangkan areola pada payudara berangsur menghitam seiring dengan usia kehamilan.

- Denyut jantung
Bayi laki- laki memiliki detak jantung kurang dari 140 denyut per menit.

- Kecenderungan makanan
Secara tidak sadar Anda akan lebih tertarik pada makanan dengan rasa asin ataupun asam. Begitu juga dengan bahan makanan yang banyak mengandung protein hewani seperti daging dan keju.

Bayi perempuan:

- Perubahan kesehatan
Saat hamil bayi perempuan, biasanya diikuti dengan kondisi tubuh drop karena rasa mual di setiap pagi hari. Secara psikologis, kehamilan perempuan cenderung membuat ketidakstabilan emosi dan Anda menjadi moody. Perubahan juga terjadi pada warna urin yang menjadi lebih kusam dari biasanya.

- Perubahan fisik
Anda akan merasakan perut lebih melebar ke pinggul dan payudara sebelah kiri lebih besar dari payudara bagian kanan. Rambut juga mengalami perubahan yang cukup dapat dilihat, kehamilan bayi perempuan membuat helai rambut Anda sedikit memerah.

- Denyut jantung
Hitungan denyut jantung bayi perempuan lebih cepat dari bayi laki- laki, yakni lebih dari 140 setiap menitnya.

- Kecenderungan makanan
Saat memilih makanan, Anda cenderung menjatuhkan pilihan pada rasa manis atau buah segar, dan jus dengan rasa jeruk. 

Sumber: VivaNews

Selasa, 24 April 2012

5 Cara Soda Merusak Kesehatan Anda

Minuman ringan yang mengandung pemanis dan soda memang begitu menggoda saat dahaga. Minuman jenis ini tidak hanya digemari oleh orang dewasa tetapi juga anak-anak. Sensasinya yang segar di tenggorokan membuat orang lebih suka memilih softdrink ketimbang menenggak air putih biasa. Tetapi di balik rasanya yang manis dan menyegarkan, Anda perlu waspada. Pasalnya, minuman ringan bisa mendatangkan ancaman bagi kesehatan apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak secara rutin dan dalam waktu yang lama. Berikut ini adalah lima ancaman yang minuman ringan bagi kesehatan Anda, seperti dikutip newsmaxhealth:  

1. Obesitas

"Minuman berpemanis adalah makanan khusus yang menurut penelitian klinis berkaitan langsung dengan kenaikan berat badan, "kata Dr David Ludwig, spesialis endokrinologi dari Universitas Harvard. Menurut Ludwig, gula dapat menyediakan sejumlah besar kalori, tetapi juga bisa menjadi lingkaran setan. "Gula cepat diserap, sehingga dapat meningkatkan gula darah dan ini menyebabkan kepanikan dalam tubuh," kata Ludwig. "Ketika tubuh melepaskan insulin untuk memetabolisme gula dan menurunkan gula darah, tubuh merespon dengan melepaskan hormon yang disebut ghrelin - yang membuat seseorang merasa lapar - sehingga memicu untuk makan lebih banyak lagi," jelasnya. Sebuah studi dari UCLA menemukan bahwa orang yang minum setidaknya satu soda sehari meningkatkan risiko kelebihan berat badan sebesar 27 persen bila dibandingkan dengan mereka yang tidak minum soda. Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada tahun 2011 dalam American Diabetes Association menemukan, mereka yang minum soda, lingkar pinggang meningkat sebesar 70 persen, dan mereka yang minum dua atau lebih soda sehari mengalami peningkatan 600 persen dalam lingkar pinggang mereka.

2. Penyakit jantung 

Sebuah riset di Universitas Harvard menemukan bahwa menenggak 12-ounce (350 ml) minuman berpemanis setiap hari meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 29 persen. Bahkan penelitian yang baru saja dirilis University of Sydney menemukan bahwa anak yang minum setidaknya satu jenis minuman ringan setiap hari berisiko mengalami penyempitan arteri di bagian belakang mata, yang mengarah pada peningkatan risiko hipertensi dan penyakit jantung. Studi dari para peneliti di University of Colorado Denver Health Sciences Center menemukan bahwa individu yang diet tinggi fruktosa - pemanis yang umum digunakan dalam minuman ringan - berisiko mengalami peningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga 87 persen. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam journal Circulation dari American Heart Association juga menemukan, orang yang minum satu atau lebih minuman ringan setiap hari 25 persen lebih mungkin untuk mengalami kondisi trigliserida tinggi dan 32 persen lebih mungkin memiliki tingkat kadar HDL (kolesterol baik) yang rendah. Riset lainnya, yang diterbitkan dalam Journal of General Internal Medicine menemukan, orang yang mengonsumsi minuman soda setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke hingga 44 persen.

3. Diabetes 

Dalam temuan yang dipublikasikan The Nurses Health Study, peneliti mengamati lebih dari 90.000 wanita selama delapan tahun dan menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya satu jenis minuman berpemanis setiap hari hampir dua kali lebih mungkin telah mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang jarang konsumsi minuman manis. Beberapa ilmuwan di Rutgers percaya bahwa tingginya tingkat asupan fruktosa dapat memulai perkembangan diabetes di dalam tubuh.

4. Kanker 

Peneliti di Inggris menemukan bahwa sodium benzoat, yang biasa digunakan untuk mencegah timbulnya jamur di dalam minuman ringan, memiliki kemampuan untuk mematikan bagian terpenting dari DNA seseorang. Hal ini bisa menyebabkan sirosis hati dan penyakit degeneratif lainnya, termasuk Parkinson. Tetapi bila dicampur dengan vitamin C, sodium benzoat bisa menghasilkan zat karsinogenik yang disebut benzena. Ilmuwan dari India, di Tata Memorial Hospital menemukan sebuah korelasi yang sangat signifikan antara konsumsi soft drink dan peningkatan risiko kanker kerongkongan. Bahkan zat pemanis buatan yang terdapat pada beberapa minuman ringan seperti aspartam, telah dikaitkan dengan risiko pengembangan kanker, seperti kanker pankreas, leukemia, limfoma, dan payudara.

5. Masalah paru 

Para ilmuwan di Australia Universitas Adelaide mewawancarai lebih dari 16.000 orang selama dua tahun dan menemukan hubungan antara konsumsi minuman ringan dan asma serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Semakin sering seseorang mengonsumsi minuman ringan, semakin besar kemungkinan mereka menderita asma atau PPOK.

Sumber: Kompas

Sabtu, 10 Maret 2012

Asup Makanan Ini Agar Otak Encer

Ingin kemampuan mental tetap prima hingga usia tua? Sebaiknya biasakan minum susu dan asupan makanan dari susu. Sebuah studi menemukan susu menjadi bagian penting untuk membentuk dan mempertahankan otak yang sehat.

Lewat sebuah studi, peneliti AS dan Australia menyimpulkan bahwa orang yang secara teratur minum susu atau mengasup makanan olahan susu seperti keju, dan yogurt memiliki kemampuan melewati tes mental lebih baik daripada mereka yang jarang atau tidak pernah minum susu.

Penelitian melibatkan 1.000 orang dewasa. Semuanya ditanyakan mengenai mengenai konsumsi harian termasuk susu dan produk olahan. Kemudian, responden juga diminta untuk menyelesaikan tes untuk menilai kemampuan mental mereka.

Hasil studi yang dimuat dalam Dailymail memperkuat studi lain yang melibatkan 104 pensiunan. Ditemukan, sebagian lanjut usia dengan lemak yang lebih tinggi dalam darah mengalami penyusutan otak lebih sedikit. Penyusutan otak merupakan gejala khas penyakit Alzheimer.

Lemak yang bermanfaat berupa lemak omega 3 ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak dan susu. Studi yang dipublikasikan di Neurology, jurnal yang diterbitkan American Academy of Neurology, mengukur kadar lemak yang berbeda-beda dalam darah. Mereka juga menanyakan asupan makan harian responden.

Studi membuktikan, fungsi otak memerlukan asupan lemak baik agar mampu bekerja lebih baik. Otak terdiri dari 60 persen lemak. Sel-sel otak yang terisolasi dengan selubung mielin terdiri dari 75 persen lemak. Lemak mielin perlu diganti terus-menerus.

Sumber: VivaNews

Rabu, 07 Maret 2012

Jengkol Bisa Jadi Pemicu Gangguan Ginjal

Aroma jengkol memang kurang sedap, tetapi bisa jadi makanan nikmat jika diolah dengan tepat. Tapi hati-hati, jangan terlalu banyak mengoonsumsi buah dengan nama latin pithecellobium jiringa ini. Pasalnya, konsumsi jengkol berlebihan bisa memicu gangguan ginjal.

Buah yang sering dijadikan lalap, semur, atau rendang ini, menurut Dr. Parlidungan Siregar, SpPD-KGH, dapat mengakibatkan terbentuknya batu ginjal. Itu karena kandungan asam tertentu pada jengkol.

"Ada asam yang terkandung di dalam jengkol namanya asam jengkolat (djenkolic acid) . Dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan kristal, yang akhirnya membuat urin tak bisa keluar karena mampet," ujar dr. Parlidungan Siregar, SpPD-KGH dari Bagian Ginjal dan Hipertensi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam acara bincang-bincang Hari Ginjal Sedunia, di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Maret 2012.

Saluran kencing yang tertutup membuat atau racun tubuh tidak terbuang. Akibatnya, bisa timbul infeksi saluran kemih. Bila tidak ditangani, infeksi akan merambat ke organ ginjal. Gejala awal gangguan ginjal yang harus Anda ketahui adalah nyeri di perut bagian belakang, pendarahan pada urin, mual atau muntah, kehilangan nafsu makan hingga pembengkakan diperut.

Dokter Parlidungan menyarankan, jika terlalu banyak mengonsumsi jengkol, sebaiknya perbanyak minum air putih. "Minumlah air putih yang banyak, cara ini dapat membuat kristal yang terbentuk akan larut," katanya.

Ia juga menjelaskan betapa pentingnya memenuhi kebutuhan tubuh akan air putih. Air ini, berfungsi mencairkan garam dan mineral dalam urin yang membentuk kristal padat yang dikenal sebagai batu ginjal.

Sumber: VivaNews

Selasa, 28 Februari 2012

Senyum Membuat Orang Lebih Terbuka

SENYUMAN tidak hanya menyenangkan bagi yang melakukan. Namun juga bagi orang lain yang diberi senyum. Sebagai contoh ketika berada di suatu tempat dan diberi senyuman yang tulus oleh seorang yang tidak di kenal, pasti ada rasa senang di bathin kita.

Demikian ungkap Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Prof.DR.Lydia Freyani Hawadi, kepada JPNN. Bahkan tidak hanya itu, orang yang selalu tersenyum menurutnya juga akan dapat lebih mudah bergaul dan diterima dalam sebuah komunitas. Hal ini sendiri sangat dirasakan Lydia.

“Saya mungkin bukan orang yang tampangnya selalu terlihat tersenyum. Tapi saya selalu mengkondisikan diri untuk tetap tersenyum. Struktur muka saya, kayaknya memang terlihat serius. Ini saya ketahui karena ada feedback dari orang lain. Akibatnya membuat orang lain kaku karena sepertinya ada jarak. Makanya dalam mengajar saya coba mengikuti irama para mahasiswa dan selalu tersenyum.”

Menurut Lydia sendiri, dengan senyuman yang tulus, seseorang akan lebih nyaman berhubungan dengan orang lain. Baik orangtua hingga anak kecil. Selain itu, senyuman juga membuat orang menjadi lebih terbuka dan tidak kaku saat berhubungan dengan kita.

Untuk itulah wanita yang memimpin program studi timur tengah dan Islam pasca sarjana UI ini, mengajak para wanita maupun siapa saja untuk tidak ragu-ragu selalu berusaha tersenyum. “Dulu waktu muda, saya membayangkan nanti usia bertambah pasti lebih serius dan formal. Tapi ternyata nggak. Jadi dalam segala tahapan umur, kita perlu ngakak dan tertawa. Ini untuk menghilangkan stress. Tertawa itu lebih dari senyum, tapi paling nggak dengan tersenyum membuat hati lapang.”

Untuk selalu tersenyum sebenarnya tidak begitu sulit. Hanya tidak dipungkiri, senyuman seseorang biasanya dipengaruhi beban pikiran dan perasaan. “Kalau kita kesal, otomatis darah pada naik, jadi daerah bibir juga jadi kaku.”

Namun ibu 6 anak ini percaya, senyuman dapat dipelajari. “Kalau itu membuat kita lebih cantik dan menyenangkan, pasti kita akan belajar. Salah satu caranya dengan melihat foto kita sendiri. Kalau nggak senyum, sepertinya kurang enak dilihat. Jadi kita bisa belajar mencoba tersenyum di cermin. Jadi disini kita terlihat lebih cantik.”

Cara lain, Lydia menyarankan lewat humor, bacaan, maupun ber-sms dengan teman. “Jadi kita bisa ketawa sendiri dan ini membantu otot-otot bisa merenggang. Makanya nggak heran ada orang yang sudah tua, itu masih suka banyak komik. Jadi kita harus cari cara untuk tidak tegang. Karena kalau tegang, menimbulkan banyak penyakit,”ungkap wanita yang menilai bahwa sebenarnya dalam hidup, semua manusia diberi pilihan.

Baik pilihan untuk hidup sehat, pilihan menghindar dari beban persoalan maupun pilihan mengatasi persoalan dengan cara bersyukur. “Makanya kita harus gunakan sisi-sisi kreatif. Karena kita diberi akal budi. Kalau kita lagi stress tapi karena itikad baik mencoba tersenyum, itu pasti senyumannya akan terlihat palsu. Nah yang dirugikan disini ya kita sendiri. Jadi berusalah selalu mencari cara untuk bisa tersenyum. Kan senyum merupakan sedekah. Seutas senyum membuat orang lain merasa senang.

Sumber: JPNN

Jumat, 17 Februari 2012

Pertemanan, Kunci Kesehatan Mental Remaja

Sebuah penelitian terbaru di Kanada menemukan hubungan interpersonal di rumah, sekolah dan di antara teman sebaya sangat memengaruhi kesehatan mental remaja.

Peneliti mendapati para remaja perempuan mengalami masalah emosional lebih tinggi. Sedangkan remaja laki-laki cenderung mengalami masalah perilaku.

Studi dilakukan Badan Kesehatan Publik Kanada, dipimpin peneliti Universitas Queen ini meliputi 26 ribu remaja Kanada berusia 11-15 tahun. Hasilnya menunjukkan, seperlima anak laki-laki dan sepertiga anak perempuan merasa lebih sering tertekan atau merasa rendah diri dalam seminggu.

Seperempat dari anak laki-laki dan hampir sepertiga dari anak perempuan bahkan berharap mereka menjadi orang lain.

Meski begitu, sebagian besar remaja menilai mereka puas menjalani kehidupan. Mayoritas menyebut angka 8 atau lebih dari skala 10 mengenai kehidupan mereka. Secara keseluruhan, para remaja dalam studi mengatakan para orang tua lebih memahami keadaan mereka dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk meneliti hubungan antara faktor-faktor kontekstual dan kesehatan mental ada satu tema kunci yang muncul, yaitu masalah hubungan interpersonal," kata John Freeman, direktur dari Universitas Queen.

Dia menjelaskan, "Tidak peduli bagaimana kesehatan mental diukur dan bagaimana hubungan interpersonal yang bersangkutan, remaja yang memiliki hubungan interpersonal yang positif cenderung memiliki tingkat kesehatan mental yang lebih baik," ujarnya seperti dikutip dari CTVNews. 

Sumber: VivaNews

Selasa, 14 Februari 2012

Manggis, Buah Eksotis Lawan Kanker

Siapa tak kenal manggis? Buah berwarna kulit ungu kemerahan, berdaging buah putih agak berserat, dengan perpaduan rasa manis, asam, dan juicy.

Tak hanya menawarkan kesegaran khas, buah asli Indonesia ini rupanya memiliki sifat penyembuhan terhadap sejumlah penyakit, seperti dikutip Times of India.

Sebuah penelitian mengungkap, manggis mengandung lebih dari 40 zat biologi aktif, yakni senyawa kimia alami yang disebut xanthone. Senyawa kimia yang terkonsentrasi di bagian kulit ini berperan penting sebagai zat antioksidan dan penguat sistem kekebalan tubuh.

Lewat sejumlah penelitian berkelanjutan, para ilmuwan menemukan bahwa manggis ekstrak kulit manggis membantu dalam pencegahan, bahkan penyembuhan berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, Alzheimer, dan penyakit kronis lainnya.

Manggis juga mengandung polisakarida, senyawa dalam tumbuh-tumbuhan yang berperan sebagai agen antikanker dan antibakteri. Senyawa ini membantu memblokir mutasi sel-sel kanker sehingga menghambat penyebaran meluas.

Dalam sejumlah literatur, ekstrak kulit manggis bersifat menghambat dan mendukung penghancuran sel kanker. Kandungan xanthone menjadi kunci untuk membantu melawan penyebaran sel kanker yang menyerang payudara, darah, hati, dan getah bening.

Sumber: VivaNews

Minggu, 12 Februari 2012

Hukuman Fisik Membuat Anak Lebih Agresif

Memberi hukuman kepada anak secara fisik tidak akan mengurangi kenakalannya tapi justru membuatnya lebih agresif.

Pernyataan ini dibuat berdasarkan hasil penelitian Universitas Manitoba dan Rumah Sakit Anak dari Timur Ontario selama 20 tahun terakhir.

Times of India menyebutkan kalau penulis studi Joan Duurant dan Ron Enson menemukan bahwa hukuman fisik membuat anak lebih agresif dan dapat membahayakan mereka dalam jangka panjang.

"Perilaku anak-anak ini akan lebih agresif dan tidak takut terhadap orangtua, saudara, teman mereka. Hukuman fisik juga berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan dan penggunaan obat dan alkohol," ujar Durrant.

Ketika 500 orangtua dilatih untuk mengurangi ketergantungan mereka dalam menjatuhkan hukuman fisik, ternyata perilaku agresif anak ikut menurun. Sekarang hukuman fisik mulai ditinggalkan dan beralih ke upaya mendisiplinkan anak melalui pendekatan konstruktif.

Sumber: Yahoo

Senin, 30 Januari 2012

Intip 10 Rahasia Panjang Umur Wanita Jepang

Selama 25 tahun terakhir wanita Jepang telah memegang rekor dunia memiliki harapan hidup terpanjang dengan rata-rata usia 86,4 tahun. Bukan hanya wanita, pria Jepang juga memiliki harapan hidup terpanjang di antara semua pria di 192 negara di dunia. Banyak penelitian mengungkap, perbedaan ini disebabkan pola makan yang sehat.

Dalam bukunya, seorang penulis Naomi Moriyama membuat buku berjudul 'Japanese Women Don’t Get Old or Fat', Moriyama membawa pembaca ke dapur ibunya di Jepang dan mengungkapkan rahasia keluarganya untuk hidup panjang umur dan tetap sehat hingga masa tua. Ternyata rahasia awet muda masyarakat Jepang cukup sederhana, selain tetap aktif dan rajin berolahraga. Intip rahasianya seperti dikutip laman Diets In Review berikut ini.

1.Mengonsumsi makanan lengkap bervariasi

Bahan makanan di dapur masyarakat Jepang adalah berbagai makanan yang dimakan sederhana secara konsisten dan harian. Semua bahan makanan itu bukanlah bahan makanan mahal, namun mengandung tinggi nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Rata-rata masyarakat Jepang rajin mengonsumsi ikan, sayuran laut, sayur mayur,kedelai, beras, buah dan teh hijau.

2. Orang Jepang menikmati makanan rumahan yang dimasak sendiri setiap hari

Hidangan makanan tradisional Jepang biasanya terdiri dari ikan bakar, semangkuk nasi, sayuran yang direbus, sup miso, irisan buah untuk makanan penutup dan teh hijau. Orang Jepang merupakan pengonsumsi ikan tertinggi di dunia. Mereka mengonsumsi £ 150 ikan (68,04 kg) per tahun/ orang dibandingkan dengan rata-rata orang dunia hanya 35 kilogram per tahun. Seperti diketahui ikan mengandung dosis tinggi omega-3 asam lemak. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa mereka hidup lebih lama dan sehat. Tidak hanya Itu, fakta lain menyatakan, mereka juga rajin mengonsumsi brokoli dan sayuran lainnya. Mereka konsumsi 5 kali lebih banyak jumlah sayuran seperti brokoli, kubis, kale, kembang kol dan kubis Brussel, dibanding dengan orang Amerika.

3. Orang Jepang hanya memasak makanan yang segar

Penekanan cara memasak orang Jepang, hanya menggunakan bahan yang segar yang ada di musim itu. Menurut penulis Moriyama, "supermarket Jepang selalu mengutamakan kesegaran. Makanan tidak hanya diperhatikan tanggal kadaluarsanya saja, tapi wanita Jepang rata-rata juga selektif saat membeli ikan, daging, sayuran. Makanan yang disiapkan dihitung per setengah jam yang dikemas hari itu. "

4. Orang Jepang makan dengan porsi kecil

Menurut Moriyama, dari masa kanak-kanak mereka diajarkan untuk makan perlahan-lahan dan belajar menikmati setiap gigitan. Dan makanan yang disajikan di atas piring hanya sepertiga ukuran peralatan makan Amerika. Moriyama mengatakan, ada tata cara dan dasar-dasar cara menyajikan hidangan makanan di Jepang.

"Makanan harus segar, setiap item disajikan dalam satu piring, makanan harus dihias dan setiap item harus diatur untuk menampilkan keindahan," katanya.

5.Teknik memasak di Jepang cukup ringan dan lembut

Sebagian besar pekerjaan dilakukan di atas kompor menggunakan variasi teknik seperti mengukus, memanggang di atas panci, menumis, digoreng, dan mendidihkan makanan secara cepat dalam wajan. Koki Jepang selalu menggunakan minyak khusus untuk jantung sehat dan kaldu rasa asli dari bahan alami.

6. Orang Jepang makan nasi bukan roti setiap makan

Ini merupakan perbedaan penting antaracara makan orang Timur dan Barat.Mereka yakin, konsumsi berlebih dari tepung terigu halus merupakan penyebab utama dari obesitas di Amerika saat ini. Jika Anda terbiasa makan roti setiap hari, coba ganti dengan ukuran porsi setengah cangkir beras merah atau gandum 1-2 kali per hari.

7. Di Jepang, sarapan adalah makan yang paling dianggap penting dan terbesar

Sarapan mereka terdiri dari berbagai makanan porsi kecil yang meliputi teh hijau, nasi kukus, sup miso dengan tahu dan daun bawang, lembaran kecil rumput laut nori, telur dadar atau telur ikan atau sepotong ikan.

8. Masyarakat Jepang hanya mengonsumsi sedikit Dessert manis

Di Jepang, makanan penutup dengan rasa manis hanay disajikan dalam porsi kecil, tidak seperti di Amerika. Namun, bukan berarti coklat, kue kering, kue-kue, es krim dan kue kacang merah tidak berharga. Sebaliknya, mereka sangat menghormati tubuh mereka, ini bisa menjadi cara melawan hawa nafsu. Mereka sadar akan merugi jika terlalu banyak mengonsumsi makanan manis berlebih.

9. Orang Jepang memiliki mind-set yang berbeda tentang makanan.

Sementara orang Amerika prihatin dengan masalah diet dan berat badan, masyarakat Jepang justru dibangkitkan dan didorong untuk menikmati berbagai makanan yang lebih beragam tanpa masalah diet. Namun, saat ini masyarakat Jepang mulai berhati-hati, apalagi dengan diperkenalkannya gaya makan cepat ala barat, tingkat obesitas di kalangan anak muda Jepang mulai meningkat.

10. Olahraga merupakan bagian dari ritual harian Jepang.

Menurut sebuah cerita dalam cover majalah Time tahun 2004, berjudul 'How to Live to Be 100' tertulis bahwa, "Jepang berada dalam kesehatan yang baik dan dalam kondisi sangat baik, mereka adalah orang-orang aktif yang menggabungkan banyak latihan insidental dalam hari-hari mereka." Mereka selalu menciptakan lingkungan yang sehat dengan bersepeda di sekitar kota, berjalan, hiking, dan umumnya, mereka berusaha tetap aktif.

Sumber: VivaNews

Minggu, 29 Januari 2012

Teman Menyebalkan Bisa Bikin Kanker

Hubungan pertemanan Anda, seperti juga kebiasaan makan dan olahraga, berdampak pada kesehatan. Jadi, pastikan kalau Anda berhubungan dengan orang-orang yang menyenangkan dan tidak membawa pengaruh negatif.

Pasalnya, menurut penelitian yang dilakukan tim dari University of California, Los Angeles (UCLA), interaksi sosial yang negatif bisa meningkatkan risiko inflamasi atau peradangan. Hal ini bisa jadi pemicu penyakit darah tinggi, jantung, bahkan kanker.

Penelitian yang dipublikasi pekan ini dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menunjukkan kalau menjadi pribadi yang periang, dikelilingi orang yang berpikiran positif dan tak memiliki interaksi negatif, adalah salah satu untuk terhindari dari penyakit.

Melibatkan 122 orang berusia muda, peneliti menganalisis kadar stres mereka dan membandingkannya dengan protein yang diproduksi tubuh, pemicu inflamasi. Mengandalkan metode kuno menangkap emosi, yaitu melalui buku harian, peneliti mencatat saat mereka mengalami kompetisi atau gesekan dalam kelompok.

Seseorang yang memiliki interaksi sosial negatif, diketahui memiliki level protein pemicu inflamasi yang lebih tinggi. Hal ini membuat mereka berisiko tinggi mengalami depresi, penyakit jantung dan kanker.

"Setiap hari Anda bisa saja berhadapan dengan pribadi yang membawa efek negatif dan memicu stres. Tanpa disadari, ini bisa jadi pemicu penyakit berbahaya," kata Nicholas Rohleder, seorang psikolog, seperti dikutip dari Daily Mail. 

Sumber: VivaNews

Kamis, 26 Januari 2012

Trik Ajarkan Pendidikan Seks Sejak Dini

Sebagian besar remaja Indonesia tak memiliki pengetahuan mengenai seksual dan bahkan menjalani gaya hidup seks bebas. Kehidupan inilah yang menyebabkan generasi muda rentan terkena penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS.

Tak mengherankan sebagian besar pengidap HIV/AIDS berada di usia produktif, yakni 20-29 tahun.

Secara gamblang, seksolog dan psikolog Baby Jim Aditya memaparkan beragam SMS yang ia terima setiap hari di sela-sela presentasinya pada seminar 'Getting to Zero: Zero New infections, Zero Discrimination, and Zero AIDS Related Death'. Mayoritas menanyakan apakah perilaku seks bebas mereka akan menyebabkan kehamilan, atau tertular HIV/AIDS.

Menurut Baby Jim kurangnya pengetahuan seksual pada anak remaja memicu keingintahuan berlebih pada anak. Apalagi, orang tua kerap kali tertutup soal seks. Alhasil, mereka memuaskan rasa keingintahuan mereka dengan bertanya pada teman, atau mencarinya di internet yang belum tentu menyediakan informasi yang benar.

Batasan-batasan dalam pacaran pun tidak jelas. Kebanyakan remaja mengetahui informasi yang salah dari internet, sedangkan tidak ada informasi yang benar agar anak tidak bingung. "Tanya sama orang tua enggak mungkin, harus ada pendidikan seks yang masuk dalam kurikulum karena cakupannya luas," ujarnya.

Sementara itu, tak jarang orang tua mendiskriminasikan pendidikan seks sesuai gender. Banyak yang menganggap bahwa pemeliharaan kesehatan reproduksi hanya tanggung jawab wanita.

"Banyak keluarga mengajarkan anak perempuan untuk menjaga keperawanannya, tapi sedikit orang tua yang mengajarkan anak laki-laki untuk menjaga keperawanan anak orang lain." tegasnya. Padahal, kerap kali hubungan seks terjadi karena paksaan dari pihak laki-laki.

Inilah mengapa orang tua harus menjadi komunikator handal untuk mengajarkan norma-norma perilaku sosial terutama yang berhubungan dengan perilaku seks. Pendidikan seks yang baik adalah yang dimulai sejak dini. Dimulai dari proses pengenalan tubuh agar anak mengenal tubuh mereka masing-masing sehingga mereka dapat menghargai tubuh orang lain.

Dalam proses pengenalan ini, orang tua juga harus mengetahui masa-masa pengenalan organ seksual anak yang dimulai sejak mereka lahir. "Kesadaran anak akan seks sebenarnya sudah terbentuk saat dia masih bayi. Ada masa oral, anal, dan genital," paparnya.

Saat anak masih bayi semua dirasakan dengan mulut karena pada saat usia 0-1 tahun dia mengenal area kenikmatan itu hanya mulut, itulah mengapa ketika dewasa ada yang dinamakan oral seks.

Lalu, mereka merasa lega saat buang air besar, menangis ketika tidak dibersihkan. Ketika dibersikan otot-otot anusnya disentuh dan dia merasa seneng. Itulah mengapa anus termasuk salah satu organ seksual.

Masa genital anak ketika anak masuk diusia 4 tahun. "Pada usia tersebut mereka tahu kalau bagian genital disentuh itu enak, makanya banyak anak yang suka memegang alat kelaminnya. Semua itu terekam dibenak mereka. Jadi, sejak dia lahir pun Anda sudah bisa ngajarin."

Mengajarkan anak tentang seks juga tak melulu harus dibicarakan secara serius. "Ketika mandi bersama anak pun, Anda bisa memberikan pengajaran dengan menamai organ-organ tubuhnya termasuk organ seksualnya dengan nama yang standar."

Menurutnya, hal ini dapat mencegah ia bertanya pada teman-temannya yang juga belum faham akan masalah tersebut. "Sembari memperkenalkan organ tubuh, orang tua bisa menanamkan nilai dengan mengatakan 'sayang ini payudara, bokong, dan vagina atau penis hanya kamu sendiri yang boleh sentuh. Kalau ada orang yang megang-megang bagian itu langsung teriak."

Secara langsung, ia menambahkan, Anda mengajarkan life skill baik pada anak laki-laki atau perempuan untuk menghargai tubuhnya dan tubuh orang lain.

Sumber: VivaNews

Tanda-tanda Anak dalam 'Bahaya'

Umumnya menjelang dan selama masa remaja anak akan mengalami beberapa episode yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Terlepas dari ajaran dan pendidikan orang tua, ada kalanya anak terlibat dalam masalah atau berada di 'jalan yang salah'.

Dr Karen Binder-Brynes, seorang psikolog menyatakan, sebaiknya orang tua memerhatikan semua perubahan perilaku dan gerak-gerik anak. Dr Brynes memberi beberapa hal yang diperhatikan orang tua mengenai tanda bahaya yang dialami anak.

1. Perubahan perilaku

Jika Anda menemukan adanya perubahan nyata dalam perilaku anak seperti menarik diri, depresi, atau melakukan sesuatu yang irasional, coba amati lebih jauh. Apakah buah hati sedang mengalami suasana hati yang tak biasa? Sebuah perubahan besar adalah sinyal bahaya!

2. Memiliki sekelompok teman baru

Waspadai jika anak tiba-tiba memiliki sekelompok teman. Bila Anda mempertanyakan teman-teman baru anak Anda, sebaiknya percayai insting Anda.

3. Penampilan fisik yang berubah drastis

Anak Anda tiba-tiba memiliki tindik atau tato? Apakah ia mengalami penurunan berat badan dalam waktu cepat? Apakah anak memiliki pandangan mata sayu? Hati-hati, ini dapat menandakan ada sesuatu yang sangat penting terjadi pada diri buah hati.

4. Tiba-tiba memiliki uang dan barang-barang baru

Tanpa dapat menjelaskan dari mana asalnya, anak tiba-tiba memiliki sejumlah uang atau membeli barang elektronik atau pakaian baru. Sangat penting untuk menanyakan pada diri sendiri bagaimana mereka mendapatkan uang ini. Uang tambahan bisa berarti tanda penggunaan obat terlarang atau aktivitas membahayakan lain.

5. Masalah dengan sekolah

Apakah akhir-akhir ini sekolah lebih sering menghubungi Anda? Atau, apakah nilai-nilai di rapornya anjlok tiba-tiba atau anak tidak naik kelas? Sebaiknya Anda menanyakan atau bertemu langsung dengan pihak sekolah.

Selain hal-hal ini, Dr Binder-Brynes juga menyarankan untuk memerhatikan dua hal kunci bagi orang tua, yaitu:

1. Perhatikan sinyal dari anak Anda yang lain

Saudara seringkali menjadi orang pertama yang bersuara vokal bila ada masalah dengan saudaranya. Perhatikan baik-baik, bisa jadi ini adalah sesuatu yang penting.

2. Percayai naluri sebagai orang tua

Jika meragukan ada sesuatu yang terjadi pada anak, tenangkan diri dan percayalah pada intuisi Anda sebagai orang tua.

Sumber: VivaNews

Kamis, 19 Januari 2012

Obesitas Menurun dari Ayah ke Anak

Sejumlah penelitian mengatakan bahwa biasanya anak obesitas diturunkan dari ibu obesitas. Penelitian terbaru membuktikan bahwa ayah yang obesitas lebih mungkin memiliki anak obesitas.

Sebuah penelitian dari Australia, yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity, melihat anak delapan dan sembilan tahun yang obesitas cenderung memiliki salah satu orang tua yang obesitas.

Laporan ini menemukan bahwa ayah yang obesitas, tetapi ibu yang sehat secara signifikan meningkatkan kemungkinan obesitas pada anak. Tapi, hal ini tidak berlaku sebaliknya.

Penelitian tersebut jelas melawan pendapat popular bahwa gaya hidup ibu terhadap makanan memiliki pengaruh yang lebih besar atas berat badan anak-anak mereka.

Sebelumnya, para ilmuwan telah percaya bahwa jenis kelamin keturunan yang mengalami obesitas sangat berhubungan dengan orang tua yang obesitas. Ibu yang obesitas dipercaya cenderung memiliki anak perempuan yang obesitas, sedangkan ayah yang obesitas cenderung memiliki anak laki-laki yang obesitas.

Penelitian ini dihasilkan dengan menganalisa 3.825 anak-anak. "Pesan dari penelitian ini adalah sangat penting bagi orang tua terutama ayah untuk menjaga pola makan agar menghasilkan generasi yang sehat," papar rekan peneliti Emily Freeman dari Universitas Newcastle.

Sayangnya, para peneliti belum berhasil menemukan korelasi hubungan ayah yang obesitas dengan anak yang obesitas. Namun menurut mereka, anak akan mencontoh gaya hidup ayahnya karena biasanya mereka menjadikan sosok ayah sebagai role model mereka.

Sumber: VivaNews

Sabtu, 14 Januari 2012

Studi: Stres Membuat Otak Menyusut

Bagi yang pernah merasakan, stres menyebabkan sejumlah keluhan, seperti sakit kepala dan gangguan tidur. Namun, tahukah Anda bahwa stres berkepanjangan akan mengecilkan ukuran otak?

Sebuah studi menunjukkan orang mengalami stres terus menerus dan tak dapat mengatasinya cenderung memiliki volume otak yang lebih kecil. "Stres terjadi saat hal buruk terjadi seperti perpisahan, kehilangan orang yang dicintai, atau dalam keadaan tertekan," ungkap neurobiolog Rajita Sinha, peneliti dari Universitas Yale, AS.

Stres ringan tidak akan membuat penyusutan pada sel abu-abu di kepala. Namun, perasaan tertekan dikombinasikan dengan pengalaman hidup buruk akan menyusutkan daerah abu-abu di bagian prefrontal cortex yang mengatur emosi dan pengendalian diri, tekanan darah dan gula darah.

Menurut para peneliti, penyusutan otak pada area frontal lobe merupakan tanda bahaya seseorang lebih rentan terkena penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi serta gangguan kejiwaan. Stres juga memengaruhi fungsi otak saat individu belajar.

"Stres adalah bagian alami dalam kehidupan. Tapi stres akan menjadi masalah besar bila seseorang tak dapat mengatasinya. Studi membuktikan bahwa stres telah berkontribusi pada kenaikan penyakit kronis," kata Sinha seperti diberitakan MSNBC.

Tetapi studi tentang efek kumulatif stres pada otak orang yang sehat jarang, tulis tim Sinha dalam jurnal online Biological Psychiatry. Sinha berpesan, semakin baik seseorang mengatasi stres, kondisi otak akan semakin sehat.

Sumber: VivaNews

Kamis, 05 Januari 2012

Kaki Bengkak Penanda Gangguan Kesehatan

Berjalan jauh atau berdiri dalam waktu lama memang bisa membuat kaki menjadi bengkak. Namun, jika Anda tak banyak melakukan aktivitas dan kaki terasa membesar, apalagi disertai rasa nyeri, bisa jadi itu merupakan gejala gangguan kesehatan.

Kondisi kaki memang bisa menggambarkan kondisi kesehatan Anda. Saat mengalami bengkak pada kaki, dilansir dari healthmeup.com, kemungkinan Anda mengalami empat masalah berikut.

1. Komplikasi kehamilan

Bagi wanita hamil, mengalami pembengkakan pada kak memang hal normal. Tapi, pembengkakan yang berlebihan bisa jadi gejala preeklamsia. Yaitu, kondisi tekanan darah yang sangat tinggi pada ibu hamil, yang bisa membahayakan nyawa ibu dan janin.

Jika sedang hamil dan kaki membengkak parah, disertai dengan sakit perut, buang air kecil tidak teratur, mual dan sakit kepala, segera periksakan diri ke dokter.

2. Infeksi

Pergelangan atau kaki membengkak bisa juga merupakan gejala infeksi. Terutama, jika Anda memiliki penyakit diabetes atau masalah saraf lainnya.

Sepatu yang tidak pas, menyebabkan tekanan konstan pada titik tertentu pada kaki yang bisa memicu rasa sakit dan luka yang tak bisa disembuhkan. Jadi, pastikan sepatu atau sandal yang Anda gunakan tidak terlalu sempit.

3. Pembekuan darah

Ini terjadi di pembuluh darah dan dapat menghentikan aliran kembalinya darah ke bagian-bagian penting, seperti kaki dan jantung, dan menyebabkan kaki bengkak. Pembekuan darah dapat berada di permukaan atau di bagian terdalam seperti deep vein thrombosis.

4. Gangguan ginjal atau hati

Dokter, umumnya mengatakan bahwa jika pergelangan kaki membengkak pada larut malam, merupakan tanda tubuh mempertahankan garam atau masalah jantung sebelah kanan. Selain itu bisa juga menandakan ginjal tidak berfungsi dengan baik.

Sumber: VivaNews

Racun Lebah Bisa Bikin Awet Muda

Hingga saat ini botoks memang menjadi pilihan para selebritas dunia untuk tampil awet muda. Meski terbilang aman untuk menghilangkan kerutan-kerutan pada wajah, suntikan botoks juga membuat wajah terlihat kaku dan kehilangan garis ekspresi. Tak sedikit yang menyesal karena ekspresi wajah yang dihasilkan justru terlihat palsu.

Inilah yang mendasari beberapa penelitian untuk menemukan perawatan kecantikan yang alami namun memiliki khasiat yang luar biasa pada kulit wajah. Selama 12 tahun penelitian, akhirnya para peneliti menemukan formula unik.

Yaitu, memanfaatkan racun lebah yang mungkin dapat mengalahkan popularitas botoks. Doktor Sang Mi Han dari National Academy of Agricultural Sciences di Korea Selatan, percaya bahwa racun lebah mampu mengaktifkan produksi kolagen yang sangat penting bagi kelenturan kulit.

Tak hanya itu, menurut Dr. Sang, racun lebah juga mampu meningkatkan jumlah sel keratinosit, yang berfungsi sebagai penghalang faktor eksternal yang mampu merusak kulit seperti bakteri, kerusakan akibat sinar matahari, dan hilangnya kadar air dalam kulit.

Keratinosit adalah sel-sel di lapisan atas kulit yang dibutuhkan untuk menjaga kulit dari faktor-faktor penuaan. Namun, semakin bertambahnya usia, sel tersebut berkurang dan mengakibatkan menurunnya tingkat kelenturan kulit sehingga garis-garis halus mulai muncul di permukaan kulit. Racun lebah yang telah dimurnikan telah terbukti mampu meningkatkan jumlah sel keratinosit sehingga kulit tetap lentur.

"Saya telah melakukan penelitian dan uji klinis yang membuktikan bahwa racun lebah murni, dapat membantu pembentukan kolagen dan mencegah kerusakan kulit akibat sinar matahari," ujarnya dikutip Daily Mail.

Tapi, penggunaan kosmetik dengan formula racun lebah ini akan menghasilkan efek kesemutan pada kulit. Menurut Dr. Sang Mi Han, rasa kesemutan yang terasa pada kulit sesaat setelah menggunakan kosmetik tersebut disebabkan oleh adaptasi kulit terhadap racun lebah. Saat itu pula, produksi kolagen dan elastin dirangsang sehingga kulit terasa lebih lembut dan lentur.

Kosmetik dengan formula racun lebah ini telah menjadi rahasia dari beberapa pesohor dunia seperti Duchess of Cornwall Camilla yang telah menularkannya pada Kate Middleton. Tak hanya racun lebah, kosmetik yang mengandung zat aktif mirip racun ular pun diklaim ampuh mencegah tumbuhnya garis-garis halus dan kerutan di wajah. Tak ayal, banyak selebritas yang menggunakan kosmetik ini seperti Victoria Beckham.

Sumber: VivaNews

Tangan dan Kaki Dingin, Penyakit Mengintai

Saat udara dingin, tangan dan kaki seringkali terasa dingin. Hal ini normal, sebagai cara tubuh mempertahankan kehangatan dengan cara mengurangi sirkulasi darah.

Namun, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai yang menandakan adanya masalah kesehatan serius. Beberapa gejala yang menandakan adanya gangguan saraf atau sirkulasi sehingga membutuhkan bantuan medis.
Seperti dimuat Shine, ini beberapa di antaranya:
1. Terus-menerus mengalami rasa dingin di tangan dan kaki
2. Perubahan warna kulit
3. Rasa kebas
4. Perasaan geli
5. Luka atau lecet
6. Kulit mengencang atau mengeras

Penyakit yang terkait dengan tangan dan kaki dingin 
Menurut Mayo Clinic, penyakit yang umum terkait dengan tangan yang terasa dingin adalah anemia, penyakit Buerger, diabetes, penyakit arteri perifer (PAD), penyakit Raynaud, dan skleroderma.

Semua penyakit ini dapat mengurangi sirkulasi darah secara signifikan.  Dalam buku berjudul 'The Body Signs' yang ditulis Joan Liebmann-Smith dan Jacqueline Nardi Egan, tangan dan kaki yang terasa dingin terus-menerus juga bisa jadi karena adanya reaksi obat tertentu seperti penghambat beta dan tiroid serta obat migrain.

Frostbite
Tangan dan kaki yang sangat dingin dapat menyebabkan radang dingin (frosbite). Saat tubuh berada di bawah suhu beku dalam waktu lama, jaringan kulit dapat membeku dan menyebabkan radang dingin. Radang dingin paling sering terjadi pada tangan dan kaki, hidung, serta telinga.

Bila mengalaminya, Anda akan menjadi mati rasa atau kesemutan, dan kulit akan seputih lilin dan sulit disentuh. Pada kasus yang parah, kulit bisa melepuh dan menghitam akibat sel-sel yang mati. Jika mengalaminya, segeralah ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan darurat.
Untuk menjaga kehangatan tubuh selama udara dingin, disarankan menggunakan pakaian hangat seperti jaket, dan sarung tangan untuk membantu mempertahankan kehangatan tubuh. 

Sumber: VivaNews

Selasa, 03 Januari 2012

Studi Harvard: Susu Bukan Diet Sehat

Pusat Pendidikan dan Kesehatan Publik Harvard merilis hasil temuan penting kepada Departemen Pertanian (USDA) dan para ahli gizi mengenai 'Makanan Sehat' yang berisi panduan makan. Universitas ini merespon panduan makan terbaru versi USDA mengenai piramida makanan sehat.

Ahli gizi Harvard menyatakan bahwa panduan makanan yang dirilis universitas didasarkan pada penelitian gizi yang sehat. Dan yang lebih penting, tidak dipengaruhi industri makanan. Bukti terbesar dari penelitian adalah tidak adanya produk susu sebagai makanan sehat.

Para ahli Harvard juga menyebut bahwa, "asupan tinggi (susu) dapat meningkatkan risiko kanker prostat dan kemungkinan kanker ovarium," seperti dikutip World Healtiesh News.

Kadar lemak jenuh ditemukan paling tinggi terdapat dalam produk susu. Selain itu, ilmuwan menyebut sawi, bok choy, susu kedelai, dan kacang panggang adalah pilihan lebih aman daripada susu untuk memperoleh kalsium, yang setara dengan suplemen berkualitas tinggi.

Universitas Harvard juga mempromosikan konsumsi sayuran dan buah-buahan, serta pilihan protein sehat seperti ikan, serta kacang-kacangan.

Sumber: VivaNews

Olahraga Bikin Otak Anak Makin Encer

Ingin anak Anda cerdas? Jangan hanya menyuruh mereka duduk di meja belajar dan membaca. Sesekali ajak mereka berolahraga bersama, olahraga berkelompok mungkin akan lebih baik.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan prestasi akademis anak dan remaja.

Seperti dilansir dari Daily Mail, para ilmuwan dari Belanda mengumpulkan data dari 14 penelitian dengan jumlah responden dari 12 hingga 53 ribu anak berusia 6 tahun hingga 18 tahun.

"Menurut hasil penelitian terbaik, kami menemukan bukti kuat adanya hubungan positif aktivitas fisik dengan peningkatan akademis anak," ujar penulis penelitian Dr Amika Singh dari Universitas Vrije di Amsterdam, pada jurnal Archives of Paediatrics & Adolescent Medicine.

Menurutnya, aktivitas fisik membantu kemampuan mental dengan meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak sehingga stres akan berkurang dan suasana hati akan meningkat.

Olahraga juga akan meningkatkan faktor pertumbuhan yang membantu menghasilkan sel saraf baru dan membantu menghubungkan kembali neuron.

Karena penelitian dengan kualitas metodologi tinggi yang menghubungkan antara aktivitas fisik dengan kinerja akademik sedikit, "penelitian berkualitas tinggi dibutuhkan untuk mengetahui dosis respon antara aktivitas fisik dengan prestasi akademis sehingga dibutuhkan instrumen pengukuran yang valid dan diakui untuk menilai hubungan ini," paparnya.

Sumber: VivaNews