Senin, 07 November 2011

INGIN TAHU BERAPA HARGA CUSTOMER ANDA???

Perasaan bangga dan tersanjung adalah salah satu kunci yang sering berhasil membuat customer mencintai anda dan bisnis yang anda jalankan. Menjadikan ia merasa dipentingkan, dihormati, dan spesial adalah cara yang paling simple dan tidak memerlukan biaya tinggi bagi bisnis anda untuk memenangkan hati customer. Dalam bahasa inggris disebut “Delighted Customer”.

Ada satu percakapan yang terjadi di sebuah warnet.

Seorang customer yang baru pertamakali datang ke warnet bertanya kepada OP warnet, “Mas, bagaimana panjenengan bisa begitu bagus dalam memberikan service kepada customer? Panjenengan kuliah di mana? Apa jurusan perhotelan? Saya pengin tahu, lho!”

OP warnet tersenyum dengan pertanyaan dari customer yang baru dilihatnya sekali masuk ke warnet tempat kerjanya.

“Jika saya boleh bertanya, mas! Berapa jumlah uang yang mas habiskan untuk sekali browsing di internet?” tanya OP warnet kepada customer yang baru pertamakali datang ke warnet tersebut.

Customer itu menjawab, “Kira-kira 10.000,00.”

“10.000,00, ya?” OP warnet sedikit memberikan tekanan pada suaranya sambil melakukan konfirmasi dengan menuliskan angka tersebut pada secarik kertas.

Selanjutnya si OP warnet bertanya kembali, “Dalam satu bulan, kira-kira, berapa kali mas browsing di internet?”

“20 kali atau mungkin lebih dari 30 kali,” jawab customer.

“Baik, anggaplah dalam satu bulan mas-nya browsing di internet sebanyak 20 kali. Jadi, dalam satu bulan mas-nya menghabiskan 200.000,00 dan dalam satu tahun mas-nya menghabiskan 2.400.000,00. Apakah ada yang salah dengan hitungan saya, Mas?” tanya OP warnet kepada customer tersebut.

Customer menganggukkan kepala dan bagi si OP warnet itu dianggap sebagai tanda persetujuan.

“Kira-kira, sejak kapan mas mulai browsing di internet dan sampai kapan mas akan melakukan itu (browsing)?” lanjut OP warnet.

“Hahahahahahaha... panjenengan itu lucu ya???? Tanya kok sampai kapan???? Saya ya tidak tahu sampai kapan, inginnya si seumur hidup, hahahahahaha...” jawab customer dengan tidak menunjukkan sebuah jawabanpun.

Si OP warnet tidak kehilangan akal, “Bagaimana jika seumur hidup itu saya artikan 1000 tahun? Apakah mas-nya keberatan?”

“Hahahaha... tidak laaah!!! Kok seperti “wong ngimpi”, yang realistis saja. Saya mulai kenal internet sejak umur 10 tahun, anggaplah usia saya sampai 60 tahun, jadi kira-kira browsing selama 50 tahun, hitungan ini tidak mendahului takdir lho! Hanya untuk memudahkan saya menjawab pertanyaan panjenengan,” jawab customer sambil tertawa, tertawa yang cukup membuat customer lain berdiri sejenak untuk melihat apa yang ditertawakan.

“Jika dalam satu tahun mas-nya menghabiskan uang 2.400.000,00 untuk browsing, maka dalam 50 tahun mas-nya menghabiskan 120.000.000,00 untuk browsing, mudah-mudahan saya tidak salah menghitung mas!” lanjut OP warnet sambil meminta persetujuan.

“Banyak juga ya, Mas?” customer itu menimpali.

“Banyak sekali!!!” cepat OP warnet menanggapi.

“Mas, sebenarnya saya tidak kuliah, atau mungkin lebih tepatnya saya merupakan salah satu orang yang gagal dalam pendidikan, anggap saja begitu. Sedangkan kaitannya dengan customer, saya selalu berusaha memandangnya dari sudut pandang itu. Satu orang customer saya berharga 120 juta, meskipun ia hanya menghabiskan 10.000,00 pada saat datang. Uang itu yang menjaga kelangsungan warnet ini, terutama menjaga kelangsungan hidup saya dan keluarga saya. Uang dari customer yang menjadi sumber penghasilan bagi warnet, nantinya akan dibagikan sebagai gaji untuk saya, saya punya keluarga, saya harus membiayai istri dan persiapan kelahiran calon anak saya, pada akhirnya nanti menyekolahkan anak saya, penghasilan saya hanya pada warnet ini. Jika customer seperti mas-nya datang dan tidak menyukai warnet kami karena OPnya tidak welcome, enggan untuk menghormati customer, serta hal-hal sepele lain yang bisa mengganggu suasana browsing, pada akhirnya nanti mas-nya hanya akan menghabiskan 10.000,00 saja. Akan tetapi, mas-nya tetap akan menghabiskan 120 juta kan???” tanya OP warnet di akhir uraiannya yang panjang lebar.

“Oh, ya jelas lah!!! Saya kan hobi browsing!!!!” tegas customer cepat.

“Ya, mas. Tapi mungkin mas-nya akan memilih warnet yang lain, yang juga punya karyawan, di mana karyawannya juga ingin memiliki hidup yang baik, maka apabila mereka menangkap peluang itu, maka karyawan tersebut akan terjamin kelangsungan hidupnya,” lanjut OP warnet.

Customer tidak berkomentar, akan tetapi tatapan matanya menunjukkan ketertarikan pada uraian OP warnet tadi.

“Oleh karena itu, saya berusaha untuk memberikan yang terbaik sekuat kemampuan saya untuk memenangkan 120 juta demi kelangsungan hidup keluarga saya, karena customer adalah penentu kehidupan saya,” akhir kata dari OP warnet.

Customer sangat penting bagi kelangsungan suatu bisnis yang anda jalankan. Loyalitas customer adalah jaminan masa depan yang paling pasti untuk kehidupan dunia bisnis. Jangan lihat berapa uang yang customer bayar hari ini, lihatlah berapa yang ia sumbangkan untuk kita apabila ia menjadi pelanggan seumur hidup, apalagi jika ia berhasil membawa customer lain datang dan menjadi pelanggan setia bisnis kita.

Anda bisa mulai menghitung berapa nilai customer anda sekarang?

0 komentar:

Posting Komentar