Anak-anak sangat mudah terserang penyakit, baik yang disebabkan virus, kuman maupun jamur. Usia anak-anak adalah usia dimana sistem kekebalan tubuh belum sempurna. Hanya dengan sedikit gangguan dari virus atau kuman, anak-anak bisa langsung jatuh sakit.
Bila anak jatuh sakit, biasa orangtua secara spontan langsung memberikannya obat. Apalagi di pasaran banyak beredar obat-obat bebas dengan berbagai ragam indikasi penanganan. Tapi meski berlabel bebas, apakah kemudian obat-obat tersebut tidak berdampak negatif pada diri anak? Seberapa perlukah kita memberikan obat untuk anak-anak yang sakit?
Sebenarnya, obat adalah bahan kimia yang dapat memberikan pengaruh bagi tubuh serta pikiran penggunanya, baik anak-anak maupun orang dewasa. Di antara obat-obatan, ada yang digunakan untuk membunuh kuman atau virus, adapula yang sekedar meringankan gejala sakit.
Disinilah diperlukan sikap bijak orangtua. Jangan terlalu gegabah untuk memberikan anak obat-obatan ketika anak sakit. Apalagi obat-obat yang hanya berfungsi mengurangi gejala seperti penurun panas, antibiotik maupun antipiretik (pereda nyeri). Obat-obat seperti itu seringkali tidak menyelesaikan masalah, justru terkadang menimbulkan masalah baru.
Ada beberapa beberapa jenis obat yang dapat memberikan efek berbahaya bagi anak, di antaranya ;
Suplemen/Multivitamin
Memberikan suplemen/multivitamin pada anak memang bisa membantu proses tumbuh kembang anak. Namun yang perlu diingat, tidak setiap anak membutuhkan suplemen/multivitamin. Fungsi suplemen/multivitamin hanya untuk melengkapi kebutuhan nutrisi anak yang tidak tercukupi bila hanya mengandalkan makanan sehari-hari.
Kebutuhan akan vitamin dapat dipenuhi sendiri oleh tubuh. Cukup dengan menjaga asupan gizi yang mencukupi, insya Allah tubuh anak tidak akan kekurangan vitamin. Banyak diantara para ibu merasa risau bila anaknya susah makan, lalu berusaha mencari suplemen penambah nafsu makan untuk anak. Ada pula yang menginginkan anaknya menjadi cerdas lalu mencari suplemen-suplemen pendongkrak kecerdasan anak.
Yang seringkali terlupakan oleh para orangtua, bahwa kelebihan vitamin pada tubuh anak justru akan membawa efek samping. Pada sebagian kasus, ada jenis vitamin tertentu yang memberikan efek alergi. Pemberian vitamin pada saat tubuh anak tidak membutuhkan hanya akan mengakibatkan penumpukan vitamin dan berdampak buruk bagi anak, misalnya vitamin C. Kelebihan vitamin C dapat mengakibatkan kerusakan pada lambung disebabkan kandungan asam yang tinggi. Demikian pula dengan kelebihan vitamin D yang dapat menyebabkan terbentuknya batu di ginjal anak. Mengerikan bukan? Oleh karena itu, pemahaman yang benar orangtua akan suplemen/multivitamin sangatlah diperlukan.
Aspirin
Jangan pernah memberikan obat yang mengandung aspirin pada anak. Aspirin mengakibatkan anak-anak mudah terserang Reye’s Syndrome. Reye’s Syndrome adalah penyakit yang berpotensi menyebabkan kerusakan fatal pada organ-organ tubuh khususnya otak dan hati. Di samping itu, sindrom ini juga dapat mengakibatkan hipoglikemia (kadar gula terlalu rendah). Untuk alternatif yang lebih aman, ramuan tradisional untuk meredakan sakit bisa digunakan, misalnya kencur.
Ekstra-Asetaminofen
Kebanyakan obat pilek dan batuk yang ada di pasaran mengandung asetaminofen. Kandungan asetaminofen ini dimaksudkan untuk meredakan rasa nyeri dan meringankan demam. Namun orangtua harus teliti karena kelebihan dosis asetaminofen ini dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak. Untuk meringankan demam anak, lebih bijak bagi orangtua untuk memberikan madu pada anak. Tentunya dengan memilih jenis madu yang memang diformulasikan khusus untuk anak.
Sumber: SirupGurah
0 komentar:
Posting Komentar