Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk-makhluk-Nya itu tidak sia-sia baik makhluk yang besar maupun makhluk yang kecil, tentu memiliki manfaat yang dapat digali.
Bagi orang-orang yang berfikir, makhluk sekecil apapun mempunyai makna atas penciptaannya. Dan bagi orang-orang yang beriman, tentu sebagai bukti agar kita selalu bersyukur bahwasanya ada makna atas penciptaan makhluk-makhluk-Nya.
Semut adalah makhluk kecil yang Allah ciptakan, tentu tidak sia-sia atas penciptaannya. Ternyata ada filosofi yang terkandung dari cara hidup semut ini. Meskipun ada sisi buruknya, semutpun memiliki sisi baik yang bisa manusia pelajari dari gaya hidupnya.
Filosofi Semut
- Semut tidak pernah menyerah. Bila anda menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya.
- Semut jika berjalan dan bertemu dengan temannya ia pasti akan bersalaman. Kalau kita ingin sukses maka kita harus selalu membangun kerjasama dengan sesama, kita harus menjalin silaturahim dengan sesama. Hal ini perlu kita contoh karena kita pasti membutuhkan bantuan dari orang lain, kerjasama dengan orang lain harus selalu kita bina, network is a number one of marketing.
- Semut jarang sekali diam. Ia selalu saja bergerak untuk mencari bahan makanan guna kelangsungan hidupnya. Keuletan dan kerja keras akan membawa kebahagiaan dan keuntungan bagi kita.
- Semut tidak pernah memikul beban sendiri, jika ia tidak kuat memikul beban sendiri ia akan mengajak temannya, ia selalu jalin kerjasama dengan temannya. Itu sudah pasti diperlukan oleh sesama umat manusia, manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa membutuhkan manusia lain.
- Semut ternyata memberikan manfaat bagi sesamanya. Ini terlihat ketika ia menemukan bahan makanan, akan ia bawa pulang dan bagi-bagikan kepada teman-temannya. Tidak pernah ia habiskan sendiri makanan yang ia temukan di tempat ia menemukan bahan makanannya itu. Filosofi saling berbagi kepada sesama ini baik untuk diterapkan manusia agar tidak ada kecemburuan sosial, tidak akan ada istilah kaya dan miskin, maka semua kaya semua miskin.
- Semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di musim panas. Sehingga semut sudah mempersiapkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk masa akan datang. Tentu dari sini manusia harus belajar menabung, karena manusia akan memerlukan kebutuhan terdesak di masa akan datang.
- Seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka? Semampu mereka! Filosofi yang luar biasa, filosofi "semampu mereka". Tentu agar tidak mengada-ada, kita bekerja atas apa yang mampu kita kerjakan, karena kemampuan makhluk-makhluk Allah pun memiliki kemampuan terbatas.
Dari perumpamaan tersebut ada orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT dan ada pula yang tidak mendapat petunjuk dari Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Sumber: Dhafiq Sagara
0 komentar:
Posting Komentar