Mungkin Anda masih teringat kisah Puteri Salju atau Gadis Korek Api. Bahkan dongeng klasik itu telah difilmkan dengan berbagai versi. Sayang, tak seperti keabadian cerita dongeng itu, kebiasaan mendongeng justru makin tersingkir. Tergantikan oleh keasyikan bermain Play Station, atau berbagai aplikasi game di komputer.
Orang tua lebih memilihkan permainan ini, daripada harus repot mendongeng. Kesibukan membuat orang tua tidak meluangkan waktu untuk lebih memikirkan dongeng untuk anak. Padahal dongeng dapat menjadi salah satu cara, memberi sentuhan kasih sayang kepada mereka. Saat mendongeng, akan tercipta kedekatan emosional yang menjadi momen tak terlupakan sampai anak tumbuh besar nanti.
Selain itu, dongeng juga bisa meningkatkan keterampilan bicara dan berbahasa anak, dengan mengenalkan kosa kata baru serta struktur kalimat. Pengenalan nilai-nilai moral juga bisa dilakukan melalui kegiatan mendongeng.
Banyak orang tua mengeluhkan tidak bisa mendongeng dan tidak punya banyak cerita. Menurut Mochammad Awam Prakoso, salah satu tokoh pendongeng Indonesia sekaligus pendiri 'Kampung Dongeng', secara naluri sebenarnya manusia suka bercerita dan mendengarkan cerita. Apa pun seharusnya bisa menjadi bahan cerita. Berikut beberapa tips mendongeng dari Awam:
Persiapan
Sebelum mendongeng, siapkan cerita yang menarik dan mengandung pesan moral tentunya. Biasanya, anak usia 3-8 tahun menyukai dongeng tentang binatang, cerita rakyat tradisional, dan cerita tentang orang di sekitarnya. Sedangkan anak usia 9-12 tahun, lebih suka cerita tokoh heroik, penuh tantangan dan bahaya, yang sifatnya lebih realistis.
Bangun suasana
Saat mendongeng, suasana yang menarik juga perlu dibangun agar anak tetap fokus pada cerita. Curi perhatian dari anak dengan pancingan tebak-tebakan, iringan lagu, atau selingan permainan di sela-sela waktu mendongeng. Kegiatan mendongeng akan terasa lebih atraktif, dan orang tua bisa makin intim dengan anak.
Kuasai teknik
Teknik mendongeng memang penting, tetapi Anda juga tak harus terlalu terpaku pada teori. Vokal dan ekspresi wajah, serta posisi saat mendongeng, merupakan teknik yang perlu diperhatikan.
Beri penutup
Karena dongeng merupakan salah satu sarana sosialisasi moral dan budi pekerti, maka setelah mendongeng Anda perlu memberi kesimpulan atas cerita. Anak perlu tahu mana tokoh yang baik dan patut dicontoh, dan mana yang sebaiknya tidak diikuti.
Sumber: VivaNews
0 komentar:
Posting Komentar